Sabtu, 01 Oktober 2022

Benarkah Kusta dan Disabilitas Identik dengan Kemiskinan

 

Benarkah Kusta dan Disabilitas Identik dengan Kemiskinan
Benarkah Kusta dan Disabilitas Identik dengan Kemiskinan
 

Saat ini, Indonesia menduduki peringkat ke tiga untuk penyandang kusta dan disabilitas setelah negara India dan Brazil. Hal ini dibuktikan dengan penemuan kasus baru sejumlah 7.146 kasus, sehingga data Kementerian Kesehatan RI per tgl 24 Januari 2022 mencapai 13.487 kasus. Pada tahun 2021 yang lalu, masih terdapat 6 provinsi dan 101 kabupaten/kota yang belum eliminasi kusta. Hal ini mengindikasi keterlambatan dan penanganan penemuan kusta terhambat, sehingga penderita kusta enggan untuk memeriksakan diri, sehingga angka kusta meningkat.

 

Ruang Publik KBR edisi rabu, 28 September 2022 yang dipersembahkan oleh NLR Indonesia memberikan edukasi dengan tema “Kusta dan Disabilitas Identik dengan Kemiskinan, Benarkah?” menampilkan narasumber :

-> Sunarman Sukamto, Amd selaku Tenaga ahli kedeputian V, Kantor Staff Presiden (KSP)

-> Dwi Rahayuningsih selaku Perencana Ahli Muda, Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian PPN/Bappenas

 

Host dan 2 narasumber
Host dan 2 narasumber

Pembangunan Inklusi Disabilitas dan OYPMK 

Selaku Perencana Ahli Muda, Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, ibu Dwi Rahayuningsih bahwa pemerintah mempunyai program penanganan kusta seperti :

  1. Bantuan sembako untuk penyandang disabilitas miskin yang sudah terdaftar dalam data DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial), jadi kebijakan ini diberikan untuk mereka yang sudah termasuk kedalam database Kemensos
  2. Bantuan asistensi rehabilitasi sosial dan penyaluran alat bantu
  3. Program Kemandirian Usaha.
  4. Kementerian Sosial bersama Dinas Sosial di beberapa pemerintah daerah menyediakan Shelter Eks kusta (tempat bagi OYPMK) seperti di Dusun Sumber Gelagah, Desa Tanjung Kenongo - Jawa Timur, Desa Banyumanis – Jawa Tengah, dan Kompleks Penderita Kusta Jongaya - Kota Makasar – Sulawesi Selatan

 

Dwi Rahayuningsih
Dwi Rahayuningsih

Dalam hal ini Bappnes sudah berkoordinasi pelaksanaan rencana aksi nasional penyandang disabilitas. Inilah 7 sasaran strategi, salah satunya pengaturan pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan untuk disabilitas :

è Memperluas jangkauan bantuan sosial dan perlindungan sosial seperti jaminan Kesehatan untuk disabilitas

è Memberikan kuota minimum untuk penyandang disabilitas bagi perusahaan swasta 1% sedangkan untuk pemerintah, BUMN, BUMD 2%

è Program Peningkatan layanan keuangan Inklusif untuk disabilitas agar dapat mengakses permodalan dengan mudah

è Program Return to work : memastikan bahwa disabilitas dan OYPMK dapat dipekerjakan kembali, dimana sebelumnya dia bekerja sebelum terkena kusta

è Mendorong peningkatan peran perusahaan swasta melalui CSR-nya dalam membantu OYPMK agar semakin berdaya melalui kegiatan pelatihan, kewirausahaan, manajemen, sehingga disabilitas dan OYPMK  dapat berwirausaha secara mandiri

 

Sunarman Sukamto, Amd
Sunarman Sukamto, Amd

Sunarman Sukamto, Amd

Selaku Tenaga Ahli Kedeputian V, Kantor Staff Presiden (KSP) menjelaskan bahwa KSP terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dan memberikan arahan pelaksanaan pendekatan disabilitas, terutama dalam hal penyelesaian kasus diskriminasi terhadap difabel dan bertanggung jawab dalam hal Hak Asasi Manusia bagi disabilitas.  

 

Kantor Staff Presiden melakukan advokasi supaya kebijakan anggaran berpihak kepada mereka, seperti Bappenas tidak hanya membuat regulasi, namun dapat memastikan bagaimana dokumen perencanaan inklusif disabilitas, seperti sasaran dan stateginya. Pemberdayaan harus sebanding dengan kesempatan yang dibuka, karena percuka bila sudah diperdayakan atau telah diberi pelatihan, namun tidak ada lowongan kerja maupun kesempatan bagi OYPMK untuk memperoleh penghasilan.

 

Kita sebagai masyarakat dapat membantu mewujudkan program pemerintah, dengan tetep memperlakukan OYPMK sebagaimana layaknya masyarakat pada umumnya. Tidak membatasi ruang untuk menghirup kebebasan dalam menjalani kehidupannya, itulah kata penutup dari live streaming Berita KBR, semoga dengan edukasi ini kita dapat menyampaikan ke masyarakat luas


Salam Blogger

Inggit Puji Sulastri

Wa No. 081296180380

Email : pujnisulastriinggit@gmail.com

,com

13 komentar:

  1. senang ya dukungan pemerintah bagi para penyandang Kusta, yang bikin mereka punya lebih banyak kesempatan untuk bisa lebih mandiri.
    Dan juga butuh edukasi kepada masyarakat luas untuk bisa menerima OYPMK :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena itu kak Reyna, yuk ... dukung mereka dengan edukasikan kepada masyarakat bahwa OYPMK berhak dan layak untuk kehidupan mereka dengan memberi pekerjaan

      Hapus
  2. Keren banget langkah Ruang Publik KBR yang bersama dengan NLR Indonesia mengedukasi masyarakat tentang kusta
    Sehingga kita paham bahwa Indonesia belum bebas kusta dan bagaimana mengatasinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena itu, yuk ... kita bantu edukasi kepada masyarakat agar stigma kusta hilang di benak masyarakat karena kusta itu bisa disembuhkan

      Hapus
  3. Penderita kusta adalah kaum disabilitas yang punya hak sama dengan kita. Mereka juga bisa bekerja dan berkarya sebagaimana orang lain. Masalahnya sekarang terletak di lingkungan sosia masyarakat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena itu kak Mutia yuk ... kita bantu edukasikan kepada masyarkat agar stigma di masyarakat tentang kusta hilang karena penyakit kusta bisa disembuhkan

      Hapus
  4. Bantuan alat-alat bantu, program wirausaha dan sembako memang dibutuhkan untuk penyandang disabilitas karena sakit kusta ya, mba. Apalagi buat yang memang sulit dapat pekerjaan, bakal terbantu sekali.

    BalasHapus
  5. Sebenarnya memang kudu masyarakat yang kudu diberi edukasi agar memperlakukan para OYPMK sebagaimana masyarakat umum lainnya.

    Karena di desaku, kebanyakan orang masih berpikir OYPMK ya masih menjadi pasien kusta. Dan menurut mereka, orang-orang ini harus dijauhi.

    Sedih sih. Kebayang aja gitu kemalasan mereka untuk berobat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena itu kak Yuni, Yuk ... bantu dengan cara memberikan tulisan kepada masyarakat bahwa kusta bisa disembuhkan

      Hapus
  6. Jadi, jawaban yang tepat kalau ada yang bertanya: Benarkah Kusta dan Disabilitas Identik dengan Kemiskinan? adalah TIDAK, ya mbak?

    Semoga edukasi, sosialisasi, dan dukungan pemerintah terhadap penyandang kusta dapat terus dilakukan sampai mitos dan stigma negatif yang masih ada di tengah masyarakat terhadap penyandang kusta benar-benar ga bersisa.

    BalasHapus
  7. stigma kusta ini memang sudah terlanjur buruk di mata masyarakat sehingga seringkali mendapatkan perlakuan buruk padahal kusta bisa menimpa siapa saja jadi perlu sosialisasi dan edukasi

    BalasHapus
  8. Keren banget dalam penanganan kusta ternyata ada Program Kemandirian Usaha ya. Jadinya bisa punya kesempatan untuk mendirikan usaha sendiri juga dengan mendorong CSR perusahaan swasta untuk memberikan pelatihan dan dukungan lainnya. Semoga sosialisasi dan edukasi tentang kusta terus digalakan agar tidak ada lagi perlakuan yang buruk dari lingkungan sekitar

    BalasHapus
  9. Edukasi banget nih. Gak semua orang kusta itu miskin. Ada juga yang orang kaya. Jadi jangan dipatok sama. Mereka yg kusta bisa kok mandiri dan hidup lebih baik dr yg gak kena kusta

    BalasHapus